Keberkahanku


Untukku, itu bukan sebuah pilihan.

Yang aku inginkan hanyalah menjadi wanita yang multi-tasking. Bukan dalam hal ketika aku menyetir bisa sambil dandan, sikat gigi, bahkan pakai sepatu dalam waktu bersamaan. Tidak, bukan yang seperti itu maksudku. Aku mau menjadi wanita yang bisa menghandle segala urusan, baik untuk diriku dan keluargaku nanti. 
Aku adalah wanita yang tradisional, yang ingin menjadi seseorang yang bisa ditiru (tauladan), khususnya oleh keturunanku nanti, dan dibanggakan oleh sahabat seumur hidupku atas pencapaianku dan loyalitasku. Aku tidak suka menonjolkan sisi lembutku ke sembarang orang. Aku lebih suka memperlihatkan eksteriorku yang kokoh.
Aku ditempa untuk menjadi mandiri. Aku pun bangga memiliki kecerdasan untuk meraih apa yang aku inginkan. Mimpiku uncountable. Dan aku sadar fitrahku sabagai wanita adalah menjadi ibu, menjadi seseorang yang menggendong calon manusia selama 9 bulan untuk hidup di bumi ini. Itulah keistimewaan wanita. Tantangan yang lebih menarik daripada Adam, aku harus menjadi ibu, tapi secara individu aku pun sama dengan Adam. I can achieve what Adam achieved.
Ya. Itulah impianku, di samping apa yang aku raih nanti, yang aku inginkan sebuah kebahagiaan, bahagia bisa menjalankan segalanya secara harmoni. Menjadi wanita multi-taskinga juggler, sukses dalam pencapaian mimpi dan fitrahnya sebagai wanita adalah impianku. Kehidupan tidak hanya berhenti di dunia ini.

Aku tidak mau membuat langkahku menjadi sebuah pilihan, karena itu akan berkesinambungan nantinya. Bagaikan mereka yang tersentak ketika Kartini memutuskan untuk berumahtangga, padahal dia diterima untuk bersekolah. Bukan karena cinta yang membutakannya, bukan karena tidak ada keinginan lagi, tapi dia tahu ada yang lebih baik jika ia tidak pergi sekolah, yaitu membangun sekolah di daerahnya. Itulah kecerdasan emosi. Jika kau merasa bisa melakukannya, kau benar. Namun, jika kau merasa tidak bisa melakukannya, kau pun benar. Everything is POSSIBLE.

Selama menurutku, dan Tuhanku itu baik, abaikan mereka yang sangsi. Takut itu wajar, jangan ditidakwajarkan dengan overthinking dan judgemental. Hidup memang untuk dipertanyakan, you never know what will happen until it happens (yes, you can imagine what will happen, it's not the same). Embrace the question(s)!

Aku adalah batu yang perlu dideru ombak berkali-kali.

Aku bersyukur
Bersyukur terhadap segalanya.
Bersyukur akan perubahan diriku yang menjadi lebih baik.

Terima kasih Tuhan, kau membuatku menjadi pribadi yang lebih baik melaluinya dan melalui langkahku yang Kau tuntun. Hal terindah adalah ketika diriku tersenyum kepadanya, aku pun tersenyum untukmu, Tuhan.

Aku percaya, kau memberikan ini lebih cepat dari keinginanku dengan tujuan baik di dalamnya. I ask what I want, and You give what I need first... 
"Think LESS,  feel more. Worry less, DO more.." –– Rene S.

No comments :

Post a Comment