The Day



Once again I share the world with you with open heart. We may be different, and because of that differences we can fill up the needs between us. I tell you everything; what bothers me, happy thing, sad thing, clueless thing. With eyes on eyes responded deeply understanding, you hold this hands. I think we are getting there... at the time that only me and you know.

Just pick one and take a bite!

my favorite dialogue:
Violet and Suzie become Cookie (Violet) and Elmo (Suzie):
Suzie: "Well, Elmo think you should do what you think is right."
Violet: "Well, I don't really know what I think is right. I think I'm just.. you know, time will tell."
Suzie: "Elmo say it's been five years, almost five years! You either love hime or you don't."
Violet: "Me love him but it's very complicated. Cookie doesn't get everything handed to him on a fucking silver platter like Elmo."
Suzie: "Cookie got the career he wanted, Tom moved to Michigan so Cookie could work. Ok, Elmo wanted to be kinesiologist and instead Elmo is cleaning puke off her shirt everyday."
Violet: "Well maybe as nice as these little Elmo are, Elmo should have considered using protection. "C" is for condom!"
Suzie: "Elmo is very happy with Elmo's little Elmos, okay? Elmo would just like a break once in a while."
Violet: "Fine, this is.. fine! But this is precisely why Cookie wants to take the time, to consider if he's picked the right cookie for his life."
Suzie: "Well, maybe Elmo thinks there is no right cookie. You just pick one and take a bite.."
Violet: ...
Suzie: "The worst choice you can make, is no choice at all.."

Have you ever heard about the story of Guru and his student on the cliff of the mountain. The student asked Guru why he felt so hard to find the right person for his life. Then, Guru asked him to do a favor; to walk until the end of the cliff and pick one of the best grass that he seen without turning back. The student seemed confused, those grass look the same, he said in his mind. But without asking too much, he begin to do the favor; finding the best grass. On the first fourth step, he was about to pick the grass that he thought the best, but he didn't. there will be the best grass far there, I better keep going, in his mind. So he walk again and again to find the best grass until he realized he already in the end of the cliff, without picked any grass. He felt upset, and returned his walk to Guru. He found Guru smile at him, and asked "so how was that, have you picked your best grass?", then the student said "No, actually at the firth fourth steps I wanted to pick the grass which I think was the best, but realizing maybe there were another best grass far there I continued my walk until I realize I was in the end of the cliff. What this is was about, Guru?". Guru smile, and then explained, "That's your problem. You think you will get the perfect grass but you won't and you will never be. There is nothing perfect in this world, so does with finding the right person for your life -there always the bad side and good side. If you think that first fourth step stopped you to pick the grass, you should picked it. If you keep looking and looking without any certainty, you will find yourself wasting time and then you realize you were in the end of the cliff. Nevertheless, we all know those grass look the same."

Well, that was true. If you believe and you trust God always watch you and lead you to the right path, just go on. We do, God decide. This is the second time I find my interest in this kind of philosophy; love philosophy (If your read my posting about Felipe's Philosophy which is taken from one of my favorite novel, Committed)
Hope you find your soulmate :) Have a good day all!
Violet to Tom: "I don't think that we can figure out all of our problems before we get married, and I'm pretty sure we will have some after. But I promise you that I will just love you every step of the way. So yes or no?"

Is it??

suka sebel ngga kalo denger orang suka protes "gila ye Indonesia, orang bule dibiarin aja bikin cottage di pinggir pantai, jadi pengusaha di sini, punya istri orang Indonesia, jadi orang top di sini... paraaahh"

errr, is not their fault you know.
Negara juga mikir, itu good investment, dari sana pemasukan banyak, bisa disalurin ke sektor-sektor infrasturktur lain yang kurang dapet suntikan dana, bla and the bla and the bla.. ujung-ujungnya apa? untuk kesejahteraan juga.

coba di SETOP nyalahin negara, sama pemimpinnya. I agreed memang harus ada yang dibenahi dari segi birokrasi, politik, keuangan dan ekonomi. tapi itu SETOP dulu guys.

udah?
kalo udah, sekarang, camkan di diri masing:
apa yang bisa lo kontribusiin untuk negara lo (secara ngga langsung untuk dirilo juga, kalo tetep mau tinggal di sini, jadi warga negara yang baik, dan mau maju)??

kalo udah. lakukanlah yang ingin lo kontribusikan itu, dari jalan lo yang positif. Kalo memang doyannya mengritik, gelutilah bidang jurnal atau hal lain yang menunjang kritikanlo lebih baik, masuk akal, persuasif dan membangun.

I admit it gue sendiri lagi galau nih, boleh atau ngga sekolah di luar negeri tapi jadi interior design. Beuuuh alamat digorok sama bokap. Gue mau, karena buat gue itu memenuhi ambisi terpendam gue.  Gue cantumkan dalam benak, passion adalah interior design, passion purpose adalah membangun rumah impian. Sempit bener ya? Hidup kan ga selebar daun kelor. Kalo begitu itu kurang bisa disebut passion dong, itu lebih ke self achievement dong? hayoooo.

Gue diam (padahal kan ngomong sendiri)

Lalu, ketika berbicara tentang protes protes di atas. Dengan mengecamkan "think less, feel more" (setelah buka-buka plan hidup, dari tulisan interior design, ujung-ujungnya itu I want to create something creative-mind (especially in art) for people who don't have ability to pursue their dream because of moneyyyyyy, and other social stuff that I planned yaaaaa intinya FOR PEOPLE) dan dengan pikiran pikiran kepo, gue kembali membuka master programme yang ada dan gatau klik apa, tiba-tiba muncul: "If you have a love of travelling, passion for people, and a great ambassadorm tourism management is a worthwile for you" 

dan gue terdiam. is it? nah lo nah lo nah lo, ayo kembali think less... think less.. think less.. this is more valuable for me and others, passion yang baik adalah dimana kita bisa memberikan happiness baik untuk diri kita dan orang lain (passion purpose; what will you contribute? either for you and others to change something become better than before), dan somehow kok kejawab semuanya yaaa? 

Langsunglah gue menghubungi sahabat yang sudah duluan pergi ke negeri orang untuk belajar master itu dan bertanya-tanya... well ilmu ekonomi (khususnya mikro) terpakai... dan logika mikro gue sebenernya lebih maju dibanding makro, hehehe, that's why gue ambil skripsi makro karena itu perlu juga diasah, chalenge yourself everytime you can :P

baiklah, sampa detik gue mengetik ini pun masih dalam kondisi linglung dan aga galau, tapi melihat silabus dan semua muanya menimbulkan energi yang menyenangkan buat diri gue.. dan kalo dari tadi ada yang bertanya "kenapa di luar negeri?" well, gue sudah pernah tinggal di daerah yang berbeda dari tempat tinggal gue, dan dampak yang gue rasakan bagus, baik dalam pembentukan pola pikir dan sense of adaptable seseorang. Now, I want to challenge myself dengan level yang lebih tinggi. Di negeri orang, dimana yang namanya respect dan toleransi itu harus bisa. Belajar hidup di menjadi kalangan minoritas itu luar biasa daripada selalu nyaman menjadi kaum mayoritas. Serap yang baik, perbaiki yang buruk dan bawa ilmu tersebut ke Indonesia, terapkan untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik. Sounds cool, right? :P


is it? we'll seee.... welcome question. think less, feel more. worry less, do more.

Clarity

4 bulan hampir berlalu dari statusku sebagai mahasiswi.

Dan aku bangga karena selama 4 bulan ini banyak yang bisa kudapatkan; pengalaman bekerja, merenung, memeta lebih matang apa saja yang akan dituju dan sebagainya. Aku pun tidak bisa dibilang sebagai pengangguran, karena ada saja yang dikerjakan. Pengangguran yang orang banyak tangkap adalah seseorang yang sedang tidak bekerja dan mencari kerja. Padahal dibanding dari sebuah anggapan kerja ada yang lebih besar dari itu. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Tidak ada yang salah. Bagaimana kita berfikir dalam mencari sebuah penyelesaian matematik :)

Think less. Bukan berarti kita tidak berfikir panjang. Ibarat ingin presentasi, yang diingat baik-baik adalah point penting dan bagaimana dari point point tersebut dapat tersambung dan sesuai dengan tujuan dari presentasi itu.

Nikmatilah hari, detik demi detik. Nikmati sedih, galau, senang, overexcited yang kamu rasakan. Live the life and seize the day-Carpe Diem.

Keberkahanku


Untukku, itu bukan sebuah pilihan.

Yang aku inginkan hanyalah menjadi wanita yang multi-tasking. Bukan dalam hal ketika aku menyetir bisa sambil dandan, sikat gigi, bahkan pakai sepatu dalam waktu bersamaan. Tidak, bukan yang seperti itu maksudku. Aku mau menjadi wanita yang bisa menghandle segala urusan, baik untuk diriku dan keluargaku nanti. 
Aku adalah wanita yang tradisional, yang ingin menjadi seseorang yang bisa ditiru (tauladan), khususnya oleh keturunanku nanti, dan dibanggakan oleh sahabat seumur hidupku atas pencapaianku dan loyalitasku. Aku tidak suka menonjolkan sisi lembutku ke sembarang orang. Aku lebih suka memperlihatkan eksteriorku yang kokoh.
Aku ditempa untuk menjadi mandiri. Aku pun bangga memiliki kecerdasan untuk meraih apa yang aku inginkan. Mimpiku uncountable. Dan aku sadar fitrahku sabagai wanita adalah menjadi ibu, menjadi seseorang yang menggendong calon manusia selama 9 bulan untuk hidup di bumi ini. Itulah keistimewaan wanita. Tantangan yang lebih menarik daripada Adam, aku harus menjadi ibu, tapi secara individu aku pun sama dengan Adam. I can achieve what Adam achieved.
Ya. Itulah impianku, di samping apa yang aku raih nanti, yang aku inginkan sebuah kebahagiaan, bahagia bisa menjalankan segalanya secara harmoni. Menjadi wanita multi-taskinga juggler, sukses dalam pencapaian mimpi dan fitrahnya sebagai wanita adalah impianku. Kehidupan tidak hanya berhenti di dunia ini.

Aku tidak mau membuat langkahku menjadi sebuah pilihan, karena itu akan berkesinambungan nantinya. Bagaikan mereka yang tersentak ketika Kartini memutuskan untuk berumahtangga, padahal dia diterima untuk bersekolah. Bukan karena cinta yang membutakannya, bukan karena tidak ada keinginan lagi, tapi dia tahu ada yang lebih baik jika ia tidak pergi sekolah, yaitu membangun sekolah di daerahnya. Itulah kecerdasan emosi. Jika kau merasa bisa melakukannya, kau benar. Namun, jika kau merasa tidak bisa melakukannya, kau pun benar. Everything is POSSIBLE.

Selama menurutku, dan Tuhanku itu baik, abaikan mereka yang sangsi. Takut itu wajar, jangan ditidakwajarkan dengan overthinking dan judgemental. Hidup memang untuk dipertanyakan, you never know what will happen until it happens (yes, you can imagine what will happen, it's not the same). Embrace the question(s)!

Aku adalah batu yang perlu dideru ombak berkali-kali.

Aku bersyukur
Bersyukur terhadap segalanya.
Bersyukur akan perubahan diriku yang menjadi lebih baik.

Terima kasih Tuhan, kau membuatku menjadi pribadi yang lebih baik melaluinya dan melalui langkahku yang Kau tuntun. Hal terindah adalah ketika diriku tersenyum kepadanya, aku pun tersenyum untukmu, Tuhan.

Aku percaya, kau memberikan ini lebih cepat dari keinginanku dengan tujuan baik di dalamnya. I ask what I want, and You give what I need first... 
"Think LESS,  feel more. Worry less, DO more.." –– Rene S.

Sekali Lagi

Aku ingin hidup diluar ini semua

Aku ingin merasakan kembali hidup dibawah ini

Seperti dulu...

Sekali lagi...

Aku ingin menguji self of surviving diriku..

Dan kali ini tidak di luar kota..

Aku ingin di luar indonesia..

Aku tidak suka di zona nyaman ini.. serasa maju susah dan serba diatur, aku sudah menjadi seorang yang patut diberi kebebasan yang bertanggunjawab, dan selama ini aku sudah menunjukannya. Namun mengapa begitu sulit melepasku?

Aku ingin sekali lagi..

Sekali lagi...

Indah

Next..

Next..

Next..

Foto demi foto kulihat..

Yang kulewati begitu indah.. hingga akhirnya aku berada di sini dan mengetik ini.

Hidupku indah.

Akan terus ku rekam keindahan itu lewat foto.

God is good.