21 March 2014
I flew to Bali in the morning. I texted Dini, she should be landed in Labuan Bajo this morning. Unfortunately, she still in Bali because some kind of error from the airlines she booked and she booked another flight this noon to Labuan Bajo, which means, I had a chance to meet her now in the airport while we waiting for our next flight. And, that's was the first time I met Dini face to face. Our flight to Labuan Bajo had little time difference. Dini's flight first. So we will meet again in Labuan Bajo.
Nah (lhoooooo teu baleg kok sekarang pake bahasa Indonesia? Hahahahaha) selama di pesawat, saya mengamati penumpang yang ada di pesawat tersebut, ada bule, ada orang lokal dan ada juga yang kayak saya (pelancong). Saya amati bule yang ada di pesawat ini nampaknya adalah ilmuwan, karena doi dari take off sampe landing bacaannya makalah coy (jadi inget skripsi––merinding!!), terus lucunya sang istri yang juga bule ketika pesawat akan landing sangat antusias mandangin pemandangan di luar sana dan berkali kali kali kali mengucap "oh may God, Oh my God! it's beautiful, Oh my God" lalu gue cengo ngeliatnya hahahahaha *bangga dong negeri sendiri dipuji*
Arrived in Labuan Bajo
Mendaratlah saya di Labuan Bajo. Tidak susah menemukan Dini, karena airportnya kecil bingit. Saya pun ndak ada bagasi (ya pan backpacker! ah ketauan nih newbienya hahahaha), langsung menghampiri Dini dan bertemu Enggi serta Rosi yang sudah menunggu kami di sana. Kami pun diantar untuk mencari penginapan untuk malam ini, karena besok pagi kita sudah harus naik kapal untuk Live on Board a.k.a menginap di kapal selama 2 hari 1 malam. Ye-ha! Enggi pun akan join dengan kami karena kebetulan lagi weekend. Hore rame!
Ohya, Enggi ini adalah sahabatnya Dini semasa mereka kuliah di UNDIP, dan Enggi sekarang kerja di salah satu LSM internasional di sini––Enggi pula lah yang sudah membooking kapal kami untuk Live on Board besok. So, Enggi adalah doraemon kita (secara kerja di LSM internasional yang berbasis tourism, berarti banyak kenalan orang lokal dan sangat mempermudah perjalanan saya dan Dini untuk pergi kemana-mana karena informasinya lengkap kap kap kaaapppp, cakep deh!)
Sudah banyak informasi dari Enggi mengenai penginapan, yeay. Dia pun membawa kami ke beberapa tempat hostel dengan berbagai macam varian harga, namun hanya dari luar saja. Karena kami belum memutuskan menginap dimana, akhirnya kami menaruh barang untuk sementara di kostan Enggi. Sementara Enggi balik kerja, kami pun jalan-jalan untuk mencari makan dan menyurvei kembali tempat penginapan yang ada.
Waktunya makan siang, jreeeeeng! Kami makan di sebuah tempat makan lokal yang letaknya dekat pintu masuk pelabuhan, namanya Philemon. Sepi, dan mau hujan (Ya Allah semoga besok cerahhh!) Saya dan Dini memesan Sop Ikan. Rasanya? kebanyakan jeruk. Seger sih, tapi lidah saya bilang ini keasin-aseman. Hehe.
![]() |
![]() |
Ya, pelabuhan ini terletak di Jl. Soekarno-Hatta, dimana untuk mendapatkan tempat makan (makin ke ujung makin bagus karena rata-rata dimiliki oleh bule), alat sewa untuk diving, snorkeling, serta tempat penginapan sangat mudah. Tinggal tunjuk aja mau yang mana.
Setelah makan, kami survey ke penginapan Kharisma, sebuah penginapan lokal yang berlokasi persis di depan pelabuhan. Tidak ada AC, kami hanya menggunakan kipas angin, namun kamarnya sangaaaat bersih. Harga per malamnya IDR 150,000,- jadi saya hanya bayar IDR 75,000,- woohoo! OK deh done deal! di sini ajah, tinggal meluncur ke pelabuhan.
Setelah perut kenyang dan mendapat tempat penginapan, kami jalan ke kantor dimana Enggi bekerja untuk wifi-an (baca: Ngadem, hahahahaha) plus sedikit memberikan surprise kecil-kecilan ke Dini yang berulang tahun di hari itu. Uhuy!!
![]() |
Happy birthdya, Dini. All the best!! |
Setelah Enggi selesai kerja, surprise beres, foto jeprat jepret dan mencomot brosur-brosur lucu di kantornya (biasaa kecentilan), kami pun mencari tempat makan malam yang rada cantik untuk menikmati malam kami (dan untuk foto tentunya!). Oh dan satu hal, ATM jauuuuh bangeeet. Apalagi di sana tipe jalannya satu arah, yang kalau kita menggunakan kendaraan muternya jauh buener. Jadi, jalan kakilah kita ke ATM sembari menyisiri tempat-tempat makan yang lucu-lucu–sekalian survei dimana yang akan kita jadikan pelabuhan untuk makan malam–di sepanjang Jl. Soekarno-Hatta ini.
Setelah selesai urusan ambil mengambil duit di ATM (sekalian ngadem, panas bangett!), kami mampir sebentar ke mini market untuk membeli camilan untuk besok. Kapal kami memang menyediakan makan 3 kali sehari, tapi kan ya pasti kita doyan ngemil dong, salah satu camilan yang wajib kita beli adalah INDOMIE. Kurang Indonesia apalagi coba? *camilan? really?!! tsk!. Setelah beres belanja, kami ke Cafe La Cucina by Selini, so italian food for our dinner tonight! YEAY!

![]() |
Kami sibuk jeprat jepret & datanglah bapak-bapak ini ngikut minta foto bareng (padahal mereka kayanya lagi ngobrol asyik, awalnya yang pake topi nahkoda tiba-tiba nyamper, lalu semuanya nyamber lol) |
Setelah perut kenyang dan puas foto-foto serta beramah taman dengan sesama pengunjung cafe kami balik ke penginapan dan siap-siap untuk besok; LIVE ON BOARD!!!!!
Hal pertama yang sangat saya rasakan ketika mendarat di Labuan Bajo ini adalah; lembab dan terik. Sedikit salah kostum karena saya menggunakan sweater tipis (tipis lho, tetep aja!), harusnya jika kita berada di suatu tempat, hal simpel yang dapat kita untuk menyesuaikan kondisi badan adalah dengan mandi, namun karena saya baru sadari hal ini keesokan harinya (ya, selama kurang lebih seminggu di sana si newbie backpacker ini belajar hal baru hahahaha), jadilah di malam hari saya merasa di sauna.
PS:
- Kalo di TripAdvisor, yang ada dan dapat dilihat-lihat reviewnya rata-rata adalah cafe-cafe yang seperti LaCucina ini, semakin ke arah ATM Mandiri, atau sebelum pelabuhan, ada banyak warung makan lokal, tempat seafood dan sampai makanan padang juga ada (namun kalau malam rasanya tutup, kecuali tempat seafood).
- Kalo bingung beli makanan apa saja untuk perbekalan selama di kapal nanti, 3 hal mendasar (versi saya) : air minum (disediakan oleh awak kapal, tapi takutnya kurang) serta susu kotak/teh/kopi sachet, snack (kacang2an, chiki2an), dan pastinya mie instant!
to be continued...
No comments :
Post a Comment