Highlight di tahun 2014 adalah perjalanan saya ke Labuan Bajo, Flores, NTT. Perjalanan yang sangat tidak diduga munculnya berakhir dengan petualangan yang sangat berkesan (bagaimana tidak, hampir setiap hari kami hanya berdua bolang!). Meretas semua keraguan dan melakukan hal yang dari dulu ingin dilakukan sejak kuliah; bertualang. Sendiri, bersama kawan baru, atau bersama yang tersayang tentunya memiliki kesenangan dan kenangan masing-masing. Setiap perjalanan saya adalah perjalanan spritiual; menghargai hidup. Menghargai nikmat dan kuasa Sang Pencipta, bersyukur serta menambah sudut pandang akan kehidupan menjadi hal-hal yang selalu saya dapatkan di setiap perjalanan yang saya lakukan.
Biasanya ketika pulang ke rumah, saya langsung merasa seperti masuk kandang, seperti merasa ngga ada yang bisa saya lakukan di sini kecuali rutinitas. I feel I belong to somewhere, some place that I still not discover it yet––dan bertualang menjadi salah satu step menuju kesana. Terkadang, hal ini tidak begitu dipahami oleh si Cumi. He enjoys travel with faciclites, while for me facilities are just bonus. And travel for me is not like just visit places, taking pictures and go home. I like to wander and explore more and nature is like part of my soul (Taurus abiss!!!) Pernah ngga kalian merasakan syndrome seperti itu? Rasanya ingin kembali bertualang lagi, lagi dan lagi.
Semoga di tahun 2015 saya benar-benar bisa berhasil mengajak si Cumi merasakan petualangan saya, jangan melulu Bandung dan Bali (baca: cuma Kuta––while I prefer Ubud), selagi menunggu diberikannya keturunan yang lucu untuk ikutan bertualang. Aamiin.
"Travel brings power and love back into your life."
––Rumi