WAKE UP HOMESTAY
New Sanctuary for Backpackers in Jogjakarta

Source: Wake Up Homestay

Short story, me and my friends went to Jogja to attend our best friend's wedding. After that, some of us flew back to Jakarta (because tomorrow is Monday which means: working!, and some got to pack the bag to go back to Bonn), some still in Jogja but stayed separately (there are who stay in my friend's borading house, or their family members in Jogja).

Where I stay in Jogja? Back home, I booked a new hostel located near Malioboro, called Wake Up Homestay. Reasons why I pick this hostel because:
  • It's new, so there's a guarantee that I won't get itchy by the bed bugs lol (although I always perpare myself with my second skin––a light version of sleeping bag)
  • They have Wifi
  • Since it's new (established in 2014, a year ago), the interior is nice and I kinda like it!
  • It comes with a good price, not the cheapest (you can find many cheaper hostel in Jogja), but since it's new (guaranteed no bed bugs) and the location is very strategic, it's a fair trade!
  • There are two types of dorm; IDR 135,000,-/bed for mix dorm (10 person/room) or IDR 150,000,-/bed for female dorm (4 person/room), bunk bed style, each has their own curtain, electricity socket and personal light reading lights! And from the pict that I look on the web, the bed look nice too!
  • I love their website too! hahaha

Tengkleng Gajah?!!

"Tengkleng Gajah nyok!"
Di saat kelaparan siang-siang di Jogja dan bingung mau makan apa tiba-tiba ajakan teman saya ini sempat membuat jantung saya nyaris berhenti berdetak dan mencoba make sure sama diri sendiri "am I misheard of something? Serius sekarang gajah di tengklengin? iya sik ini makanan Solo punya tapi masa sebegitunya di Jogja ampe dibikin versi gajahnya? Gajah juga kan sekarang masuk dalam kategori hewan yang hampir punah. Ih tega banget!"

The Neneners: Kalimilk
Tempat Para Pecinta Susu (Sapi)


Kali ini kami mengunjungi Kalimilk yang selaluuuu waiting list. Beruntung saya bisa mengabadikan foto pertama. Karena setelah kami dapat tempat, ngga lama kemudian banyak waiting lister yang lain, nggak tanggung-tanggung juga banyaknya.

Mas Kobis
si Spesial Sambal Bawang


Warung ini terkenal dengan spesial sambel bawangnya. Sekarang, cabang si Mas Kobis ini sudah banyak. Kami pergi ke tempatnya yang dulu, masih di emperan gitu. Yang penting makaaan! Menu di sana standar seperti ayam gepuk/penyet, ikan nila-lele penyet, telur penyet, ati-ampela penyet, tahu-tempe penyet, terong penyet dan kombinasinya (kol goreng juga ada!)

J stands for January and Jugijagijuk... JOGJA!!!

Minggu ke dua di Bulan Januari 2015 saya pergi ke Jogjakarta bersepuluh. Tujuan utamanya menghadiri pernikahan teman kami. Pleus-pleusnya apa lagi dong yaa kalo bukan jalan-jalan. Tidak tanggung-tanggung loh saking niatnya kami berangkat naik kereta. Hahahahaha. Kalau rame-rame apa aja dilewatkan selalu seru yah! Nih sedikit highlight clip perjalanan kami:


Kami berangkat menggunakan Kereta Api Bogowonto (kelas Ekonomi) jumat malam dari Stasiun Senen dan tiba di Stasiun Lempuyangan keesokan paginya. Tike kereta yang kami dapatkan luamayan mahal yaitu Rp 225,000,-. Ya begitulah kalau pesannya mendadak. Duduknya pun mencar-mencar. Tapi toh ujung-ujungnya ngumpul lagi––apalagi selama perjalanan banyak yang ngelantai hahahahaha.

First Timer for Bikram Yoga

HALO 2015!!!!

Gimana nih keseharian kalian di bulan pertama tahun 2015 ini? Semoga menyenangkan! Ini sudah mau penghujung Bulan Januari ya? Tidak terasa karena untuk saya bulan ini banyak kegiatan yang membuat saya sedikit off dari social media.

Speaking of that––lebih banyak berkutat di luar social media––adalah salah satu dari sekian buaaanyak resolusi saya di tahun ini. Jadi akan ada kemungkinan untuk update Path, Instagram bener-bener ngga on the spot, bisa nge-post hasil jepretan yang sebenernya udah dari kapan tau belom di post. Hehehehehe. Efek jeleknya, terkadang bisa jadi males motret juga, karena terlalu terlena menikmati keadaan sekeliling, tapi saya berusaha untuk tetap mengabadikan moment karena the past is past dan yang namanya moment ga bisa diulang, cuma bisa diingat terus dilihat-lihat dari foto atau video hehehehe.

Bulan Januari ini, salah satu hal yang saya lakukan adalah (akhirnya) melakukan Bikram Yoga. Sebenarnya saya sudah daftar dari bulan Desember 2014 kemarin. Namun, karena saya daftar untuk yang paket seminggu (first timer, weekly unlimitted) dan ternyata masa berlakunya bener-bener satu minggu dihitung dari pertama kita datang ke kelas (bukan 7 kali kedatangan), jadilah saya baru bisa melakukannya minggu kemarin karena tertunda dengan:
  • haha hihi awal tahun,
  • 2 sahabat sedang "pulang kampung" menunggu working visa mereka jadi di benua barat sana,
  • ke Jogjaaaaa~ edisi khusus ke nikahan rombongan, aji mumpung 2 orang sahabat lagi pulang juga, dan bener-bener reminiscing childhood memories, plus (untuk saya) extend soloist mau liat sunrise  di Borobudur (salah satu target pencapaian 2015! hehehe, cetek banget ya :P) dan keliling Jogja.
Kenapa sih baru nyobain Bikram Yoga sekarang? Kan udah lama banget in nya? Ummm, saya olah raga ngga ngikutin apa yang lagi nge-trend. Grafik "tenaga kuda" saya dari SD sampai sekarang benar-benar downward slopping, apalagi ketika SMA sewaktu tiap kali lari keliling lapangan bola saya selalu keram perut––yang ternyata sejak itulah saya selalu mengalami dismenorhea akut ketika datang bulan. Sejak itu saya jadi jarang banget olah raga dan sangat menghindari lari (padahal dulu dalam olah raga lari saya terbilang unggul di antara teman-teman sekolah), paling berenang, jogging (tetep usaha!), lalu mencoba Pilates, lalu pindah mencoba cardio Muay Thai waktu kuliah, terus mandek lagi timbun lemak, sampai mentok-menton food combining dan jalan pagi, atau badminton.